07 October 2015

Mengenal Ilmu Nahwu

Ada sebuah cerita, kudengar waktu kelas 5 SD dulu, dah lama banget CMIIW, cerita sebagai pengantar sebuah buku yang akan dijadikan buku utama dalam 'kelas ini' tahun itu.

Alkisah, ada seorang guru yang sedang melakukan perjalanan ke tanah suci, dalam perjalanan, beliau sempat menulis sebuah buku 'tanpa judul' yang membahas materi ilmu ini;

Hmm.. yah, orang dulu memang beda dengan kita-kita :p, mereka menulis buku-buku, melakukan research, bahkan menemukan ilmu-ilmu baru, bukan sekedar karna ketenaran, boro-boro demi uang, semua dilakukan atas dasar ihlas liLlah, penelitian mereka hanya bertujuan agar bisa bermanfaat bagi umat manusia, tanpa menghiraukan akan hak cipta dan lain-lain :D :D

Untuk membuktikan keihlasan beliau dalam menulis buku ini, apa yang beliau lakukan?
(dalam salah satu versi --yang kudengar) Beliau melemparkan buku tersebut ke lautan (ada yang bilang danau/sungai, dan ada yang bilang sekedar mencelupkannya ke dalam air dan tidak basah, waLlahu a'lam);

"Jika kutilis buku ini bukan karna Engkau, silakan Engkau ambil kembali";

So, apa buku itu hilang?

Mengenal Ilmu Nahwu.pdf
Jurumiyah.pdf
https://goo.gl/60OEYh

Buku ini menjadi buku Ilmu Nahwu kedua yang diperkenalkan dalam hidupku :)
Ilmu Nahwu sendiri biasanya diperkenalkan untuk pertama kali kepada anak-anak kelas 3 SD waktu itu, sekarang mungkin sudah jauh lebih baik.
Buku tanpa judul ini sudah dipelajari jutaan atau bahkan milyaran orang sampai sekarang, buku yang biasa kami (waktu itu masih anak-anak) sebut dengan Jurumiyah (diambil dari nama suku sang pengarang).

Next;
Gambaran singkat tentang Ilmu Nahwu, dan perbedaannya dengan ilmu lain.
Apa itu Ilmu Nahwu?
Kalau diumpamakan.. hmm..
Masih ingat "Mapel Bahasa Indonesia" di SD dulu?
Bisa bayangkan seperti apa materi yang ada di dalamnya?
Sebenarnya Ilmu Nahwu hanya membahas sebagian dari pembahasan materi yang ada dalam Pelajaran Bahasa Indonesia secara menyeluruh, ia hanya membahas tentang 'syntax bahasa'nya saja (misal susunan subjek, predikat, objek dst) beserta permasalahan di sekelilingnya (--oh, mungkin juga perkenalan akan pointers dan data flow jika anda mempelajarinya menggunakan bahasa Jawa/Sunda dengan metode 'makna gandhul'-nya).
'Perubahan kata' dalam bahasa Arab (yang jika diumpamakan dalam bahasa Inggris ada KK1, KK2, KK3 dll itu) masuknya dalam pembahasan Ilmu Sharaf, tapi karna Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf tidak bisa dipisahkan, dalam buku Ilmu Nahwu yang lebih besar biasanya juga membahas Ilmu Sharaf.
Sedangkan majaz-majaz atau juga 'makna-makna' yang dihasilkan oleh kata-kata (lebih pada makna kiasan/makna lain dari kata-kata), mungkin juga tentang psikologi bahasa, masuk dalam pembahasan Ilmu Balaghah.
Ilmu lain tentang bahasa Arab, masih ada I'rab juga Mantiq (semantic) tapi itu untuk lain kali saja :D

Heheh ya, karna Bahasa Arab jauh lebih tua, tentu ia memiliki aturan-aturan yang lebih kompleks :)

Terakhir;
Semoga kedepannya masalah-masalah seputar pendidikan bisa teratasi.
Semoga kwalitas pendidikan akan semakin lebih baik, tanpa terlupa akan arti 'pendidikan' itu sendiri.
Dunia pendidikan bukan sekedar 'ladang mencari nafkah'.
Tidak terkontaminasi oleh kepentingan-kepentingan, dan lain-lain.

Tidak lupa teruntuk sang Muallif Jurumiyah, ghafara Llah dhunubahu wa satara 'uyubahu, wa nafa'ana bihi wa bi'ulumihi fi ddarain, amin.. lahul Fatihah.

waLlahu a'lam bi sshawab.